Anak bisa menjadi musuh orangtua (?) – Tidak ada jaminan kalau anak yang dilahirkan dan
dibesarkan akan menjadi tulang punggung orangtua di hari tua. Justru
sebaliknya, bukan mustahil seorang anak akan menyusahkan orangtua ketika masih
hidup maupun sudah meninggal dunia.
Fakta di tengah kehidupan sehari-hari memang sudah
banyak membuktikan kepada kita. Kesalahan dan kelalaian orangtua dalam mendidik
dan membesarkan anak berdampak fatal bagi si anak bahkan orangtuanya sendiri.
Mari kita simak
contoh kecil ini. Ketika anak masih di bangku sekolah, orangtua sering
dipanggil oleh guru datang ke sekolah. Penyebabnya anak sering menunjukkan
perilaku menyimpang di sekolah. Bolos belajar, berkelahi, melawan pada guru,
dan lain sebagainya.
Semestinya,
ketika anak belajar di sekolah, orangtua sudah fokus bekerja mencari uang. Tapi
lantaran anak membuat masalah di sekolah, orangtua terpaksa menunda
pekerjaannya. Tidak itu saja, nama baik orangtua ikut tercemar. Bukankah ini
sudah menyusahkan orangtua?
Orangtua
mempunyai tanggung jawab penuh terhadap anak-anaknya. Tidak hanya sekadar
memenuhi nafkah lahir berupa biaya dan perlengkapan sekolah. Yang lebih berat
itu nafkah bathin. Perhatian dan kasih sayang orangtua lebih berharga bagi
anak. Dalam menghadapi masalah belajar, anak butuh dorongan semangat dari
orangtua.
Menanamkan
Karakter baik tidak bisa
diandalkan hanya kepada lembaga sekolah. Justru orangtua memiliki peran
strategis dalam membentuk dan mengembangkan karakter baik seorang anak. Anak
pertama mendapat pendidikan di lingkungan keluarga. Selain itu waktu anak lebih
banyak berada di rumah tangga ketimbang lembaga sekolah.
Sumber:
http://www.matrapendidikan.com/2014/07/anak-bisa-menjadi-musuh-orang-tua.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar